Cabai dan Ancaman Penyakit Tanaman Cabai merupakan komoditas hortikultura unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan menjadi kebutuhan pokok di hampir setiap dapur rumah tangga. Permintaan pasar yang stabil menjadikan budidaya cabai sebagai peluang usaha yang menjanjikan bagi petani. Namun, di balik potensinya yang besar, cabai juga termasuk tanaman yang rentan terhadap berbagai jenis penyakit, terutama di musim hujan atau saat kelembapan tinggi. Penyakit pada tanaman cabai dapat menurunkan produktivitas secara drastis, bahkan menyebabkan gagal panen jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, pemahaman mengenai jenis-jenis penyakit, gejala awal, serta cara pengendalian yang tepat—baik secara alami maupun kimiawi—menjadi bekal penting dalam keberhasilan budidaya cabai. Penyakit-Penyakit Utama pada Tanaman Cabai Berikut ini beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman cabai: Layu Fusarium Layu Bakteri Antraknosa (Patek) Busuk Buah Basah Virus Kerdil...
Postingan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Farmer Field Day (FFD): Belajar dari Lahan Petani, Menumbuhkan Inovasi Bersama Apa Itu Farmer Field Day (FFD)? FFD Desa Menggoro, Tembarak, Temanggung Farmer Field Day (FFD) adalah kegiatan temu lapang atau hari kunjungan petani yang dilaksanakan di lokasi pertanaman milik petani atau demplot penyuluhan. Dalam kegiatan ini, petani, penyuluh, peneliti, dan stakeholder lainnya berkumpul untuk melihat langsung hasil dari suatu teknologi, inovasi pertanian, atau praktik budidaya tertentu yang telah diterapkan. FFD bertujuan sebagai sarana diseminasi teknologi pertanian secara praktis , meningkatkan adopsi inovasi oleh petani, dan membangun jejaring antar pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian. Tujuan Pelaksanaan FFD FFD Desa Campur Salam, Parakan, Temanggung Mendemonstrasikan teknologi tepat guna yang telah diterapkan di lapangan. Menumbuhkan kepercayaan petani lain terhadap teknologi atau varietas baru melalui bukti nyata di lapangan. Memberikan ruang dialog lan...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Cabai dan Tantangan Budidayanya Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang paling banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Rasanya yang pedas dan khas menjadikannya bahan pokok dalam berbagai masakan nusantara. Nilai ekonominya tinggi, terutama pada musim-musim tertentu ketika harga melonjak tajam. Namun, dibalik peluang keuntungan tersebut, budidaya cabai menyimpan tantangan besar, salah satunya adalah serangan hama. Hama menjadi momok serius dalam pertanian cabai. Serangan yang tidak terdeteksi atau tidak dikendalikan dengan tepat dapat menyebabkan kerugian signifikan, mulai dari penurunan kualitas buah hingga gagal panen. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk mengenali jenis-jenis hama yang biasa menyerang cabai, memahami gejalanya, serta mengetahui cara pengendaliannya. Jenis-Jenis Hama Utama pada Tanaman Cabai Thrips (Thrips parvispinus) Lalat Buah (Bactrocera spp.) Ulat Grayak (Spodoptera litura) Kutu Daun (Aphids) Pengenalan dan Pengen...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ketahanan Pangan dari Rumah: Menanam Harapan di Pekarangan Sendiri Di tengah ketidakpastian harga bahan pokok, ancaman perubahan iklim, dan tantangan ekonomi yang makin kompleks, kita mungkin bertanya: Apa yang bisa saya lakukan dari rumah untuk menjamin ketersediaan pangan keluarga? Jawabannya ternyata sederhana namun berdampak besar : Mulailah dari pekarangan rumah. Ketahanan Pangan Tak Harus Besar, Asal Dimulai Seringkali, orang menganggap ketahanan pangan adalah urusan pemerintah atau petani skala besar. Padahal, ketahanan pangan dimulai dari unit terkecil: rumah tangga. Setiap keluarga punya peluang untuk menciptakan kemandirian pangan—tidak harus sempurna, tetapi cukup untuk menopang kebutuhan harian, bahkan menciptakan peluang ekonomi. Dari Halaman ke Piring: Apa yang Bisa Kita Produksi di Rumah? 1. Menanam Sayuran dan Bumbu Sayur harian: bayam, kangkung, pakcoy, daun kelor, selada Bumbu dapur: cabai, tomat, jahe, kunyit, sereh Tanaman regrow: daun ba...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Sekolah Lapang: Strategi Efektif Meningkatkan Kapasitas Petani di Era Modern Apa Itu Sekolah Lapang? Sekolah Lapang (SL) adalah metode pembelajaran nonformal bagi petani yang dilakukan langsung di lahan pertanian melalui pendekatan partisipatif. Petani belajar sambil praktik, melakukan pengamatan, diskusi kelompok, dan membuat keputusan berdasarkan hasil pengamatan tersebut. Metode ini berlandaskan prinsip “petani sebagai subjek”, bukan objek pelatihan, sehingga hasil belajarnya lebih aplikatif, kontekstual, dan berkelanjutan. Dasar Hukum Sekolah Lapang UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan: Pasal 17 ayat (1): "Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan melalui pendidikan nonformal dan informal yang dapat dilaksanakan dalam bentuk Sekolah Lapang, demplot, atau metode lain yang sesuai." Permentan No. 47/Permentan/OT.140/10/2016 tentang Pedoman Pengembangan Penyuluhan Pertanian: Pasal 5 huruf c: "Metode penyulu...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Legalitas Kelompok Tani dan Waktu Pertemuan yang Bermakna Dalam membangun pertanian yang tangguh dan berkelanjutan, kelompok tani memegang peranan penting sebagai wadah pembelajaran, penyebaran teknologi, dan pengelolaan program. Namun, agar bisa terlibat dalam program-program strategis, kelompok perlu diakui secara hukum melalui Surat Keterangan Terdaftar (SKT) . Meski demikian, perlu digarisbawahi bahwa legalitas bukanlah satu-satunya tujuan , melainkan pintu awal untuk membentuk kelompok yang hidup, aktif, dan berdaya. ✅ Mengapa SKT Penting bagi Kelompok Tani? SKT adalah pengakuan formal bahwa suatu kelompok telah memenuhi syarat administratif dan fungsional sebagai kelembagaan petani. Tanpa SKT, kelompok sulit mengakses berbagai bentuk dukungan pemerintah dan kemitraan lainnya. Dasar Hukum: Permentan No. 82/Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pembinaan Kelompok Tani dan Gapoktan Permentan No. 18 Tahun 2018 tentang Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan ...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Mewaspadai Nematoda pada Tanaman Kopi: Ancaman Mikro yang Berdampak Besar Kopi adalah komoditas unggulan Indonesia yang memerlukan perhatian serius dalam budidayanya. Namun, di balik keberhasilan panen, terdapat musuh tersembunyi yang kerap tidak disadari: nematoda parasit tanah . Serangan nematoda dapat menghambat pertumbuhan tanaman, menurunkan kualitas buah, bahkan menyebabkan kegagalan panen. Apa Itu Nematoda Parasit? Nematoda adalah cacing mikroskopis yang hidup di tanah. Beberapa jenis bersifat parasit bagi tanaman, menyerang akar dan mengganggu penyerapan air serta unsur hara. Dua jenis utama yang sering ditemukan menyerang kopi di Indonesia adalah: Meloidogyne spp. (nematoda puru akar): menyebabkan pembengkakan (gall) pada akar. Pratylenchus spp. (nematoda lesi akar): membuat jaringan akar rusak dan membusuk. Bagaimana Nematoda Menyerang Tanaman Kopi? Nematoda masuk ke dalam akar melalui celah atau luka kecil. Di dalam akar, mereka berkembang biak dan me...