Kelas Kelompok Tani: Dasar Hukum, Aspek Penilaian, dan Kriteria Kelompok tani merupakan wadah penting bagi petani untuk belajar, bekerja sama, dan mengembangkan usaha tani. Untuk mengukur perkembangan dan kemandirian kelompok, pemerintah menggunakan sistem pengklasifikasian kelompok tani (kelas), yang menjadi dasar pembinaan dan pemberian dukungan. Dasar Hukum Undang-Undang : relevan antara lain UU tentang Penyuluhan Pertanian dan Perlindungan & Pemberdayaan Petani. Permentan Nomor 82/Permentan/OT.140/8/2013 — Pedoman Pembinaan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani. Permentan Nomor 68 Tahun 2016 — Pembinaan Kelembagaan Petani (menguatkan kerangka pembinaan kelembagaan). Empat Kelas Kelompok Tani Kelas Pemula Kelompok baru terbentuk; administrasi sederhana atau belum lengkap; kegiatan masih uji-coba; partisipasi anggota rendah. Kelas Lanjut Kelompok mulai terorganisir; administrasi dasar ada; kegiatan kolektif berjal...
Postingan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Permentan No. 68 Tahun 2016 tentang Pembinaan Kelembagaan Petani Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 68 Tahun 2016 mengatur mengenai Pembinaan Kelembagaan Petani sebagai pedoman dalam penguatan peran petani, kelembagaan petani, dan kelembagaan ekonomi petani. Aturan ini hadir untuk memperkuat posisi petani agar lebih mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan. Tujuan Pembinaan Meningkatkan kemampuan petani dalam berusaha tani. Mengembangkan kelembagaan petani sebagai wadah belajar, kerja sama, dan unit usaha. Mewujudkan kelembagaan petani yang mandiri, maju, adil, dan sejahtera. Ruang Lingkup Permentan ini mencakup pembinaan terhadap: Kelompok Tani (Poktan) – wadah petani dalam belajar dan bekerja sama. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) – himpunan beberapa kelompok tani untuk memperkuat jejaring. Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) – wadah usaha yang dikelola petani secara kolektif, seperti koperasi tani atau unit usaha lain. Strategi ...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Diversifikasi Pangan: Strategi Menuju Ketahanan Pangan Diversifikasi pangan adalah upaya memperluas ragam sumber pangan yang dikonsumsi masyarakat untuk mencukupi kebutuhan gizi, mengurangi ketergantungan pada satu jenis pangan (misalnya beras), serta mendukung ketahanan pangan nasional. Konsep ini tidak hanya terkait ketersediaan, tetapi juga mencakup aspek produksi, distribusi, hingga pola konsumsi masyarakat. 1. Pentingnya Diversifikasi Pangan Mengurangi ketergantungan pada beras – Beras masih menjadi makanan pokok utama di Indonesia, padahal ada banyak sumber karbohidrat lain yang bisa dimanfaatkan. Menjaga ketahanan pangan – Dengan memiliki ragam sumber pangan, krisis akibat gagal panen atau gangguan distribusi bisa diantisipasi. Peningkatan gizi masyarakat – Mengonsumsi berbagai jenis pangan akan membuat gizi lebih seimbang, tidak hanya karbohidrat, tetapi juga protein, vitamin, dan mineral. Mendukung perekonomian lokal – Diversifikasi pangan mend...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pemanfaatan Pekarangan sebagai Sumber Pangan Pekarangan rumah memiliki potensi besar sebagai sumber pangan keluarga. Lahan yang sering kali dianggap sempit, ternyata bisa dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. 1. Pentingnya Pekarangan sebagai Sumber Pangan Pekarangan tidak hanya berfungsi sebagai ruang hijau, tetapi juga sebagai lahan produktif. Dengan pengelolaan yang tepat, pekarangan dapat menyediakan sayur, buah, maupun tanaman obat keluarga. 2. Jenis Tanaman yang Cocok di Pekarangan Sayuran cepat panen: kangkung, bayam, sawi, selada. Buah dalam pot: jambu, jeruk, pepaya mini, stroberi. Tanaman obat keluarga (TOGA): jahe, kunyit, kencur, serai. Rempah dapur: cabai, tomat, bawang daun. 3. Teknik Pemanfaatan Pekarangan Ada beberapa cara untuk memanfaatkan pekarangan sesuai kondisi lahan: Vertikultur: menanam dengan rak bertingkat untuk menghemat ruang. Hidroponik: cocok untuk pekarangan sempit dan minim tanah. Pot/p...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
🌾 Konsep dan Fungsi Lumbung Pangan: Pilar Ketahanan Pangan Masyarakat Lumbung pangan adalah sarana cadangan pangan yang sangat strategis bagi ketahanan pangan di tingkat komunitas. Artikel ini menjelaskan konsep, fungsi, dan kaitan lumbung pangan dengan ketahanan pangan secara ringkas dan mudah dipahami. Apa Itu Lumbung Pangan? Lumbung pangan merupakan sarana penyimpanan hasil panen yang dikelola secara kolektif oleh masyarakat. Sejak dahulu, lumbung pangan hadir sebagai bentuk kearifan lokal: petani menyisihkan sebagian hasil panennya untuk disimpan agar dapat dimanfaatkan pada saat paceklik, bencana, atau kebutuhan mendesak. Di era modern, lumbung pangan tidak hanya berbentuk gudang tradisional, tetapi juga bisa berupa sistem cadangan pangan desa yang dikelola oleh kelompok tani, gapoktan, BUMDes, hingga koperasi. Dengan manajemen yang baik, lumbung pangan dapat menjadi “bank pangan” yang menjamin ketersediaan stok ketika produksi berkurang atau harga pangan melonjak. Fu...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Mencrit: Warisan Padi Lokal Temanggung yang Nyaris Terlupakan Di tengah dominasi varietas unggul hasil pemuliaan modern, Temanggung menyimpan satu kekayaan hayati yang mulai memudar dari ingatan: padi Mencrit . Varietas lokal ini bukan hanya soal bulir dan hasil panen, melainkan juga cerita tentang tanah, petani, dan budaya yang telah bertahan turun-temurun. Apa itu Mencrit? Mencrit adalah varietas padi lokal yang dahulu banyak ditanam di kawasan perbukitan dan lereng gunung di Temanggung. Ciri khasnya antara lain: Tekstur nasi pulen dengan aroma khas Tanaman tinggi dan lentur, tahan angin Umur tanam 5–6 bulan (lebih lama dari varietas unggul) Rasa lebih enak jika dimasak tradisional (kayu bakar) Kenapa Dinamakan Mencrit? Konon, nama "Mencrit" berasal dari kesan tekstur nasinya yang nglembek tapi tidak lembek. Dalam bahasa Jawa, kata ini juga bisa berarti sesuatu yang kecil dan lincah, mencerminkan bentuk gabahnya yang mungil namun berisi. Kearifan L...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Cabai dan Ancaman Penyakit Tanaman Cabai merupakan komoditas hortikultura unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan menjadi kebutuhan pokok di hampir setiap dapur rumah tangga. Permintaan pasar yang stabil menjadikan budidaya cabai sebagai peluang usaha yang menjanjikan bagi petani. Namun, di balik potensinya yang besar, cabai juga termasuk tanaman yang rentan terhadap berbagai jenis penyakit, terutama di musim hujan atau saat kelembapan tinggi. Penyakit pada tanaman cabai dapat menurunkan produktivitas secara drastis, bahkan menyebabkan gagal panen jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, pemahaman mengenai jenis-jenis penyakit, gejala awal, serta cara pengendalian yang tepat—baik secara alami maupun kimiawi—menjadi bekal penting dalam keberhasilan budidaya cabai. Penyakit-Penyakit Utama pada Tanaman Cabai Berikut ini beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman cabai: Layu Fusarium Layu Bakteri Antraknosa (Patek) Busuk Buah Basah Virus Kerdil...