Nematoda pada Tanaman Kopi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Nematoda parasit merupakan salah satu musuh tersembunyi tanaman kopi yang kerap luput dari perhatian petani. Padahal, organisme mikroskopis ini bisa merusak akar dan menurunkan produktivitas secara drastis.

Penyebab

Nematoda parasit seperti Meloidogyne spp. (nematoda puru akar) dan Pratylenchus spp. (nematoda lesi akar) menyerang sistem perakaran kopi. Mereka masuk melalui luka kecil di akar, kemudian berkembang biak di dalam jaringan tanaman.

Gejala Serangan

  • Pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil
  • Daun menguning dan mudah rontok
  • Akar membengkak (gall/puru) atau rusak dan membusuk
  • Penurunan hasil panen secara signifikan
  • Tanaman mudah layu saat kekeringan meski penyiraman cukup

Cara Mengatasi

  1. Sanitasi Lahan: Singkirkan sisa tanaman lama dan gulma yang berpotensi jadi inang nematoda.
  2. Rotasi Tanaman: Tanam jenis tanaman non-inang seperti jagung atau serealia selama 1–2 musim.
  3. Solarisasi: Tutup tanah dengan plastik bening selama 4–6 minggu pada musim panas untuk membunuh nematoda di lapisan atas tanah.
  4. Aplikasi Agen Hayati: Gunakan jamur antagonis seperti Paecilomyces lilacinus atau Trichoderma spp..
  5. Penggunaan Varietas Tahan: Bila tersedia, tanam bibit kopi yang tahan terhadap nematoda.
  6. Pemupukan Organik: Pupuk organik memperbaiki struktur tanah dan mendukung mikroba antagonis nematoda.

Cuplikan Hasil Riset

“Pada hasil penelitian di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka), diketahui bahwa infeksi nematoda dapat menurunkan produktivitas tanaman kopi hingga 50% bila tidak ditanggulangi secara tepat.”
– Puslitkoka, 2021

Penanganan terpadu dan deteksi dini menjadi kunci dalam mengendalikan nematoda pada kopi. Edukasi kepada petani sangat penting agar mereka mengenali gejala dan menerapkan pengelolaan yang ramah lingkungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini