Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025
Gambar
Cabai dan Ancaman Penyakit Tanaman Cabai merupakan komoditas hortikultura unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan menjadi kebutuhan pokok di hampir setiap dapur rumah tangga. Permintaan pasar yang stabil menjadikan budidaya cabai sebagai peluang usaha yang menjanjikan bagi petani. Namun, di balik potensinya yang besar, cabai juga termasuk tanaman yang rentan terhadap berbagai jenis penyakit, terutama di musim hujan atau saat kelembapan tinggi. Penyakit pada tanaman cabai dapat menurunkan produktivitas secara drastis, bahkan menyebabkan gagal panen jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, pemahaman mengenai jenis-jenis penyakit, gejala awal, serta cara pengendalian yang tepat—baik secara alami maupun kimiawi—menjadi bekal penting dalam keberhasilan budidaya cabai. Penyakit-Penyakit Utama pada Tanaman Cabai Berikut ini beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman cabai: Layu Fusarium Layu Bakteri Antraknosa (Patek) Busuk Buah Basah Virus Kerdil...
Gambar
Farmer Field Day (FFD): Belajar dari Lahan Petani, Menumbuhkan Inovasi Bersama Apa Itu Farmer Field Day (FFD)? FFD Desa Menggoro, Tembarak, Temanggung Farmer Field Day (FFD) adalah kegiatan temu lapang atau hari kunjungan petani yang dilaksanakan di lokasi pertanaman milik petani atau demplot penyuluhan. Dalam kegiatan ini, petani, penyuluh, peneliti, dan stakeholder lainnya berkumpul untuk melihat langsung hasil dari suatu teknologi, inovasi pertanian, atau praktik budidaya tertentu yang telah diterapkan. FFD bertujuan sebagai sarana diseminasi teknologi pertanian secara praktis , meningkatkan adopsi inovasi oleh petani, dan membangun jejaring antar pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian. Tujuan Pelaksanaan FFD FFD Desa Campur Salam, Parakan, Temanggung Mendemonstrasikan teknologi tepat guna yang telah diterapkan di lapangan. Menumbuhkan kepercayaan petani lain terhadap teknologi atau varietas baru melalui bukti nyata di lapangan. Memberikan ruang dialog lan...
Gambar
Cabai dan Tantangan Budidayanya Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang paling banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Rasanya yang pedas dan khas menjadikannya bahan pokok dalam berbagai masakan nusantara. Nilai ekonominya tinggi, terutama pada musim-musim tertentu ketika harga melonjak tajam. Namun, dibalik peluang keuntungan tersebut, budidaya cabai menyimpan tantangan besar, salah satunya adalah serangan hama. Hama menjadi momok serius dalam pertanian cabai. Serangan yang tidak terdeteksi atau tidak dikendalikan dengan tepat dapat menyebabkan kerugian signifikan, mulai dari penurunan kualitas buah hingga gagal panen. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk mengenali jenis-jenis hama yang biasa menyerang cabai, memahami gejalanya, serta mengetahui cara pengendaliannya. Jenis-Jenis Hama Utama pada Tanaman Cabai Thrips (Thrips parvispinus) Lalat Buah (Bactrocera spp.) Ulat Grayak (Spodoptera litura) Kutu Daun (Aphids) Pengenalan dan Pengen...
Gambar
Ketahanan Pangan dari Rumah: Menanam Harapan di Pekarangan Sendiri Di tengah ketidakpastian harga bahan pokok, ancaman perubahan iklim, dan tantangan ekonomi yang makin kompleks, kita mungkin bertanya: Apa yang bisa saya lakukan dari rumah untuk menjamin ketersediaan pangan keluarga? Jawabannya ternyata sederhana namun berdampak besar : Mulailah dari pekarangan rumah. Ketahanan Pangan Tak Harus Besar, Asal Dimulai Seringkali, orang menganggap ketahanan pangan adalah urusan pemerintah atau petani skala besar. Padahal, ketahanan pangan dimulai dari unit terkecil: rumah tangga. Setiap keluarga punya peluang untuk menciptakan kemandirian pangan—tidak harus sempurna, tetapi cukup untuk menopang kebutuhan harian, bahkan menciptakan peluang ekonomi. Dari Halaman ke Piring: Apa yang Bisa Kita Produksi di Rumah? 1. Menanam Sayuran dan Bumbu Sayur harian: bayam, kangkung, pakcoy, daun kelor, selada Bumbu dapur: cabai, tomat, jahe, kunyit, sereh Tanaman regrow: daun ba...
Sekolah Lapang: Strategi Efektif Meningkatkan Kapasitas Petani di Era Modern Apa Itu Sekolah Lapang? Sekolah Lapang (SL) adalah metode pembelajaran nonformal bagi petani yang dilakukan langsung di lahan pertanian melalui pendekatan partisipatif. Petani belajar sambil praktik, melakukan pengamatan, diskusi kelompok, dan membuat keputusan berdasarkan hasil pengamatan tersebut. Metode ini berlandaskan prinsip “petani sebagai subjek”, bukan objek pelatihan, sehingga hasil belajarnya lebih aplikatif, kontekstual, dan berkelanjutan. Dasar Hukum Sekolah Lapang UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan: Pasal 17 ayat (1): "Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan melalui pendidikan nonformal dan informal yang dapat dilaksanakan dalam bentuk Sekolah Lapang, demplot, atau metode lain yang sesuai." Permentan No. 47/Permentan/OT.140/10/2016 tentang Pedoman Pengembangan Penyuluhan Pertanian: Pasal 5 huruf c: "Metode penyulu...
Legalitas Kelompok Tani dan Waktu Pertemuan yang Bermakna Dalam membangun pertanian yang tangguh dan berkelanjutan, kelompok tani memegang peranan penting sebagai wadah pembelajaran, penyebaran teknologi, dan pengelolaan program. Namun, agar bisa terlibat dalam program-program strategis, kelompok perlu diakui secara hukum melalui Surat Keterangan Terdaftar (SKT) . Meski demikian, perlu digarisbawahi bahwa legalitas bukanlah satu-satunya tujuan , melainkan pintu awal untuk membentuk kelompok yang hidup, aktif, dan berdaya. ✅ Mengapa SKT Penting bagi Kelompok Tani? SKT adalah pengakuan formal bahwa suatu kelompok telah memenuhi syarat administratif dan fungsional sebagai kelembagaan petani. Tanpa SKT, kelompok sulit mengakses berbagai bentuk dukungan pemerintah dan kemitraan lainnya. Dasar Hukum: Permentan No. 82/Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pembinaan Kelompok Tani dan Gapoktan Permentan No. 18 Tahun 2018 tentang Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan ...
Gambar
Mewaspadai Nematoda pada Tanaman Kopi: Ancaman Mikro yang Berdampak Besar Kopi adalah komoditas unggulan Indonesia yang memerlukan perhatian serius dalam budidayanya. Namun, di balik keberhasilan panen, terdapat musuh tersembunyi yang kerap tidak disadari: nematoda parasit tanah . Serangan nematoda dapat menghambat pertumbuhan tanaman, menurunkan kualitas buah, bahkan menyebabkan kegagalan panen. Apa Itu Nematoda Parasit? Nematoda adalah cacing mikroskopis yang hidup di tanah. Beberapa jenis bersifat parasit bagi tanaman, menyerang akar dan mengganggu penyerapan air serta unsur hara. Dua jenis utama yang sering ditemukan menyerang kopi di Indonesia adalah: Meloidogyne spp. (nematoda puru akar): menyebabkan pembengkakan (gall) pada akar. Pratylenchus spp. (nematoda lesi akar): membuat jaringan akar rusak dan membusuk. Bagaimana Nematoda Menyerang Tanaman Kopi? Nematoda masuk ke dalam akar melalui celah atau luka kecil. Di dalam akar, mereka berkembang biak dan me...
Nematoda pada Tanaman Kopi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya Nematoda parasit merupakan salah satu musuh tersembunyi tanaman kopi yang kerap luput dari perhatian petani. Padahal, organisme mikroskopis ini bisa merusak akar dan menurunkan produktivitas secara drastis. Penyebab Nematoda parasit seperti Meloidogyne spp. (nematoda puru akar) dan Pratylenchus spp. (nematoda lesi akar) menyerang sistem perakaran kopi. Mereka masuk melalui luka kecil di akar, kemudian berkembang biak di dalam jaringan tanaman. Gejala Serangan Pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil Daun menguning dan mudah rontok Akar membengkak (gall/puru) atau rusak dan membusuk Penurunan hasil panen secara signifikan Tanaman mudah layu saat kekeringan meski penyiraman cukup Cara Mengatasi Sanitasi Lahan: Singkirkan sisa tanaman lama dan gulma yang berpotensi jadi inang nematoda. Rotasi Tanaman: Tanam jenis tanaman non-inang seperti jagung atau serealia selama 1–2 musim. Sola...
Gambar
Rumah Nyaman untuk Burung Hantu: Solusi Alami Pengendali Tikus di Lahan Pertanian Di malam hari yang sunyi, suara lengking khas burung hantu sering kita dengar tanpa kita sadari peran penting mereka. Di balik sayapnya yang senyap dan matanya yang tajam, burung hantu menyimpan potensi besar sebagai pasukan alami pengendali hama , terutama tikus di lahan pertanian. Namun, bagaimana agar burung hantu betah tinggal di sekitar lahan kita? salah satunya adalah dengan membuatkan rumah. Mengapa Harus Burung Hantu? Di banyak daerah pertanian, serangan tikus menjadi momok yang terus berulang. Tikus bisa merusak tanaman, menyebarkan penyakit, dan menyebabkan kerugian besar. Tapi, alih-alih menggunakan racun yang berdampak luas pada lingkungan, burung hantu menawarkan solusi ramah alam . Satu ekor burung hantu (Tyto alba) bisa memangsa 5–10 ekor tikus setiap malam . Bayangkan jika ada satu keluarga burung hantu di setiap hektar sawah—kerugian akibat tikus bisa ditekan secara signifikan tan...
PGPR: Si Bakteri Baik Penolong Tanaman Pernah dengar istilah PGPR ? Bukan nama obat atau judul film, lho! PGPR adalah singkatan dari Plant Growth Promoting Rhizobacteria , yaitu bakteri baik yang hidup di sekitar akar tanaman dan punya banyak manfaat luar biasa. Bisa dibilang, PGPR ini seperti teman setia tanaman yang selalu siap membantu. 🌱 Apa Itu PGPR? PGPR adalah kelompok bakteri yang bersahabat dengan akar tanaman. Mereka tinggal di zona akar (rhizosfer), dan bukannya merugikan, mereka justru membantu tanaman tumbuh lebih sehat dan kuat . Jenis bakteri PGPR yang sering digunakan antara lain: Pseudomonas sp. Bacillus sp. Azospirillum sp. Azotobacter sp. 🌾 Manfaat PGPR untuk Tanaman Kenapa PGPR makin populer, terutama di pertanian ramah lingkungan? Ini dia manfaatnya: Merangsang Pertumbuhan Tanaman PGPR menghasilkan hormon seperti auksin, giberelin, dan sitokinin yang mendorong pertumbuhan akar dan tunas. Meningkatkan Serapan Nutrisi Bakteri ini membantu tana...