🌶️ SEKOLAH LAPANG: PEMBUATAN PUPUK NPK ORGANIK
Langkah Nyata Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Selopampang, 24 Juni 2025
Sebagai bentuk komitmen untuk membangun ketahanan pangan lokal dari akar rumput, BPP Kecamatan Selopampang mengadakan kegiatan Sekolah Lapang Komoditas Cabai yang disertai edukasi praktik pembuatan pupuk NPK organik .
Kegiatan ini melibatkan puluhan peserta yang sebagian besar merupakan petani dari berbagai desa di Kecamatan Selopampang, seperti Desa Jetis, Tanggulanom, Plumbon, Salamrejo dan lainnya. Kehadiran generasi muda pada kegiatan ini menjadi sinyal positif bahwa masa depan pertanian organik dan regenerasi petani sedang berjalan di Temanggung.
Teori dari Praktisi Lapang
Sesi pembelajaran dimulai dengan teori mengenai pupuk organik dan konsep pertanian berkelanjutan. Pemateri utama, Pak Juwandi dari Kelompok Tani Budi Santoso, Desa Tleter – Kaloran, menyampaikan proses pembuatan pupuk NPK organik berbahan lokal yang murah dan ramah lingkungan.
Beliau didampingi oleh Eko Setiyo, penyuluh pertanian sekaligus penggiat pertanian organik. Keduanya menyampaikan materi seperti:
- Kandungan unsur hara penting untuk cabai
- Pemanfaatan limbah ternak dan limbah organik lokal
- Teknik fermentasi pupuk organik yang efektif
Pupuk organik yang yang dibuat dengan menggunakan bahan-bahan lokal seperti kotoran ternak, abu sekam, dan abu dapur, terbukti ampuh menyuplai unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K), tiga unsur utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Peserta terlihat antusias. Mereka aktif mencatat, bertanya, dan berdiskusi tentang pengalaman mereka dalam menghadapi kenaikan harga pupuk dan tantangan lahan.
Praktik: Kita Bisa Membuat Pupuk Sendiri
Setelah sesi teori, peserta diajak langsung untuk mempraktikkan pembuatan pupuk dengan bahan-bahan yang ada disekitar lingkungan. Peserta bekerja dalam kelompok kecil, dibimbing langsung oleh narasumber. Banyak dari mereka baru pertama kali mencoba membuat pupuk sendiri, dan terlihat bangga saat berhasil menyusun komposisi yang benar.
Peserta praktek membuat pupuk
Kemandirian Petani, Pilar Ketahanan Pangan
Dengan naiknya harga sarana produksi pertanian dan menurunnya efektivitas pupuk kimia, inovasi lokal seperti ini menjadi jalan tengah yang cerdas. Petani yang mampu memproduksi pupuk sendiri akan lebih tangguh dalam menjaga produktivitas, terutama di tengah krisis pasokan.
Melalui sekolah lapang ini, petani tidak hanya membuat pupuk, tetapi juga memahami nilai ekonomis dan ekologisnya. ketahanan pangan dimulai dari desa, dengan pendekatan yang berbasis komunitas dan kearifan lokal. Ketika pengetahuan dikombinasikan dengan ketrampilan dan semangat berbagi, maka desa bisa tumbuh menjadi pusat inovasi dan kemandirian pangan.
💬 Suara dari Selopampang
“Biasanya cuma tahu beli pupuk di toko. Sekarang saya bisa bikin sendiri. Ini ilmu yang mahal, tapi dikasih gratis. Terima kasih untuk DKPPP Kabupaten Temanggung” (Rifaudin, Plumbon)
"Dari desa, kita mulai!
Organik mandiri, pangan lestari!"
Penutup
Sekolah Lapang Cabai ini menunjukkan bahwa penyuluhan yang tepat sasaran, bisa menjadi kunci membangun masa depan pertanian yang tangguh. Dengan semangat belajar, kolaborasi, dan praktik langsung, Kecamatan Selopampang siap berkontribusi nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan Kabupaten Temanggung.
Komentar
Posting Komentar