Sekolah Lapang Tematik di Temanggung: Sinergi Penyuluh dan Petani Menuju Kemandirian Pangan
Mengapa Sekolah Lapang Tematik Penting?
Sekolah Lapang Tematik bertujuan memberikan pengalaman belajar langsung di lahan pertanian. Petani tidak hanya diberi teori, melainkan diajak:
- Mengamati kondisi lapangan
- Mengidentifikasi masalah tanaman
- Mencari solusi berbasis teknologi tepat guna
- Melakukan evaluasi hasil untuk peningkatan produktivitas
Dengan metode belajar sambil praktik, petani menjadi lebih percaya diri dalam mengelola usaha taninya secara mandiri dan berkelanjutan.
Komoditas Unggulan, Lokasi Strategis
SLT ini difokuskan pada komoditas unggulan yang menjadi kekuatan wilayah masing-masing kecamatan:
- Kopi: Bejen, Gemawang, Kandangan, Kranggan, Wonoboyo, Jumo, Tretep
- Bawang Merah: Kledung, Tembarak, Ngadirejo, Kedu, Tlogomulyo
- Cabai: Selopampang, Bansari, Kaloran, Bulu
- Padi: Temanggung, Parakan
- Kelengkeng: Pringsurat
Setiap lokasi mengangkat tema sesuai potensi wilayahnya, didampingi langsung oleh penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang memfasilitasi proses pembelajaran dari awal hingga akhir.
Penyuluh: Pilar Transformasi Pertanian
Keberhasilan SLT tak lepas dari peran penyuluh pertanian. Mereka bertugas bukan hanya mengajar, tapi mendampingi, memberi inspirasi, dan menjadi penghubung antara ilmu dan praktik.
Melalui SLT, penyuluh:
- Menyampaikan inovasi pertanian sesuai konteks lokal
- Mendorong penerapan sistem pertanian ramah lingkungan
- Memfasilitasi kelompok tani dalam membuat rencana tindak lanjut
Penyuluh menjadi agen perubahan yang menjembatani kebutuhan petani dengan arah kebijakan pembangunan.
Mendukung Asta Cita dalam Skala Lokal
SLT menjadi bagian dari implementasi Asta Cita, delapan agenda pembangunan nasional yang dicanangkan pemerintah. Secara khusus, program ini mendukung:
- Kemandirian ekonomi melalui penguatan sektor domestik
- Peningkatan kualitas hidup dan daya saing sumber daya manusia
- Penguatan karakter bangsa melalui kerja kolektif dan pemberdayaan masyarakat
Dengan meningkatkan kapasitas petani secara sistematis dan berkelanjutan, SLT menjadi fondasi penting dalam mewujudkan pertanian tangguh dan mandiri di Temanggung.
Kata Mereka yang Terlibat
“Melalui SLT, saya belajar cara budidaya cabai yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Banyak hal yang sebelumnya saya anggap sepele ternyata sangat memengaruhi hasil panen.”
— Rifaudin, petani cabai dari Selopampang
“Bagi kami para penyuluh, SLT bukan hanya kegiatan pendampingan, tapi juga ruang tumbuh bersama petani. Kami saling belajar, berdiskusi, dan mencari solusi nyata di lapangan.”
— Elfira, penyuluh pertanian dari Pringsurat
Langkah Kecil untuk Perubahan Besar
Sekolah Lapang Tematik bukan sekadar program, tapi proses pendidikan transformatif. Ketika petani memiliki ilmu, teknologi, dan dukungan penyuluh, maka kemandirian bukan sekadar impian—tetapi keniscayaan.
Dengan semangat gotong royong, kolaborasi, dan keberlanjutan, Temanggung membuktikan bahwa pertanian bisa menjadi pondasi ekonomi rakyat sekaligus bagian dari pembangunan nasional yang berkeadilan.
Komentar
Posting Komentar