Selasa, 20 September 2022

PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BATANG PADI

 


Penggerek batang padi merupakan hama tanaman padi yang termasuk ordo lepidoptera dari famili Noctuidae dan Pyralidae. Serangga ini umumnya tertarik pada lampu pada malam hari, berbentuk kupu-kupu kecil yang disebut ngengat dan tersebar di daratan Asia, Amerika, dan Australia.

Di Indonesia, terdapat lima spesies penggerek batang padi yang menjadi kendala di lahan irigasi maupun lahan lebak dan pasang surut. Penggerek batang padi tersebut adalah penggerek batang padi kuning Scirpophaga (Tryporyza) incertulas (Walker) (Lepidoptera: Pyralidae), penggerek batang padi putih Scirpophaga (Tryporyza) innotata (Walker), Chilo suppressalis Walker, Chilo polychrysus (Meyrick), dan Sesamia inferens (Walker).

Penggerek batang padi merupakan hama yang hanya  menyerang pertanaman padi, hal ini disebabkan pada  vegetasi rumput-rumputan didominasi oleh Leersia hexandra dengan kodominan Ichaemum indicum, tidak ditemukan hama penggerek, tetapi hanya ditemukan hama tanaman padi dari Oxya chinensis, Tettigoneilla spectra,Nephotettix virescens, Nephotettic malayanus, Thaiaoryzivora, Recilia dorsalis, Sogatella furcifera, Nilaparvatalugens, dan Leptocorisa acuta.Gejala serangan hama penggerek tersebut sama,yaitu pda fase vegetatif yang disebut sundep (deadhearts) dengan gejala titik tumbuh tanaman muda mati.  Gejalaserangan penggerek pada fase generatif disebut beluk(whiteheads) dengan gejala malai mati dengan bulir hampayang kelihatan berwarna putih. Gejala sundep sudahkelihatan sejak 4 hari setelah larva penggerek masuk.Larva penggerek selalu keluar masuk batang padi,sehingga satu ekor larva sampai menjadi ngengat dapatmenghabiskan 6-15 batang padi.

Larva penggerek batang padi kuning instar 1 segera menyebar setelah menetas, mencari anakan tanaman padi dan segera masuk ke batang tanaman dan larva penggerek batang padi kuning memakan bagian dalam batang padi. Larva sulit dikendalikan karena terlindungi dari musuh  alami dan insektisida sehingga hama ini sering menimbulkan kegagalan panen.  Di lahan pasang surut, hama ini selalu ada setiap musim dengan intensitas serangan kurang dari 15%,tetapi bila lingkungan mendukung intensitas serangan  melebihi 15%.



Sampai saat ini insektisida adalah andalan petani dalam mengendalikan hama penggerek batang padi kuning. Kondisi tersebut sangat berisiko karena penggunaan insektisida yang secara terus-menerus berdampak negatif terhadap lingkungan, seperti hama menjadi resisten, resurjensi atau akan terjadi ledakanhama sekunder, terbunuhnya organisme nontarget, danresidu insektisida. Sulitnya pengendalian hama penggerek batangantara lain disebabkan oleh petugas dan petani kurangmemahami penggunaan alat pengendali hama dan belumtertatanya sistem pertanaman di lapangan. Penangananpengendalian penggerek yang keliru dikhawatirkan akanmemicu ledakan seperti halnya ledakan wereng coklat yang menimbulkan kerugian.

SEKILAS PENGGEREK BATANG PADI

Serangga ini menyebar di kawasan oriental sepertiIndia, Pakistan, Birma, Sri Lanka, Indochina, Filipina,Indonesia, dan di palaeartic seperti China, Jepang, danFormosa. Para peneliti percaya bahwa hama ini hanyamempunyai inang tanaman padi, tetapi penelitian lainmenunjukkan bahwa serangga ini mempunyai inangCoixlachrymajobi, Ischaemum aristatum, Andropogonadoratus, Anthistiria ciliata. Heleocharis plantaginea. DiBenggala, dari 100 tanaman pengganggu, 14 di antaranyaadalah gramineae yang menjadi inang alternatif, tetapitidak satu pun rumput ini menjadi tempat hibernasi. Olehkarena itu, serangga ini hanya mempunyai inang tanamanpadi.

Penggerek batang padi putih Scirpophaga (Tryporyza)innotata (Walker) juga dikenal dengan nama white riceborer. Serangga ini menyebar di kawasan oriental sepertiPapua Nugini, India, Filipina, Indonesia, Malaysia, danAustralia. Tanaman inangnya adalah Oryza sativa, O.australiensis, dan Cyperus. Subang,Indramayu, dan Cirebon Barat seluas 65.040 ha, 15.868ha di antaranya puso.Pada MH 1990 penggerek batang padi putihmenyerang pertanaman padi di Pedes, Karawang, seluas400 ha, 50 ha di antaranya puso. Pada MH 1990/91populasi ngengat penggerek meningkat lagi dan sampaibulan Maret tercatat 2.156 ha tanaman padi yangterserang, setelah itu populasinya menurun tajam.Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa penggerekbatang padi putih sudah berubah perilaku, bukan hanyamerusak tanaman padi pada musim hujan, tetapi

Pengendalian awal serangan hama penggerek dapatdilakukan dengan cara pengeringan lahan setelah panendan jerami yang ditumpuk pada waktu panen segeradisebar supaya kering. Di banyak daerah, tumpukanjerami hasil panen dibakar yang dapat dengan cepatmenghilangkan larva yang ber-diapause, tetapi haratanaman tidak dapat dikembalikan ke tanah, kecuali abujerami yang mengandung kalium dan kalsium.Hama penggerek dewasa terbang pada malam hari,fototropik positif, dan tenaganya kuat untuk terbang.Penggerek padi bergaris mulai keluar pada pukul 15.00-23.00 dan mencapai puncaknya pada pukul 19.00-20.00,kemudian aktif lagi menjelang fajar.Penggerek Batang Padi Berkepala HitamPenggerek batang padi berkepala hitam Chilo polychrysusatau dark headed striped borer, atau penggerek batangdari Malaysia karena berkembang luas di negara tersebut.Hama ini menyebar di India, Malaysia, China, dan Filipina.Tanaman inangnya adalah Oryza latifolia, Hymenachnemyuros, Oryza Sativa, Panicum crusgalli, Sacciolepismyosuroides, Scirpus grassus, Setaria rubiginosa, danZea mays.

Penggerek Batang Padi Merah Jambu Penggerek batang padi merah jambu Sesamia inferens(Walker) juga disebut pink borer, tersebar di kawasanoriental arah timur sampai palaertic. Tanaman inangnyasangat luas, yaitu Andropogon nardus, Beckmanniaerucaeformis, Calamagrotis epigejos, Coelorachisglandulosa, Cyperus japonicus, Eragrotis major, Erinthussp, Erischloa villosa. E. annulata, Eleusine coracana,Ischaemum rugosum, Hordeum sativum, Miscanthussinensis, Oryza latifolia, O. Sativa, Panicum crusgalli, P.frumentaceum, P. Maximum, Paspalum commersonii, P.thunbergii, P. scrobiculatum, Pannisetum typoideum,Phragmiter karka, Polypogon hiyegawari, Rumex crispus,Saccharum arundinaceum, S. fuscum, S. officinarum,S. Spontaneum, Scirpus locustris, S. offinis, S. grossus,Setaria italica, S. rubiginosa, Sorghum vulgare, Triticumsp., Zea mays, dan Zizania latifolia.

 

PENGENDALIAN PENGGEREK BATANG PADI

Teknologi pengendalian penggerek batang padi telahtersedia dan telah diimplementasikan oleh para peneliti,petugas, dan petani, mulai dari penggunaan musuh alami,varietas tahan sampai aplikasi insektisida, namunmengalami banyak kegagalan.

Beberapa teknologi pengendalian hama penggerek adalahsebagai berikut:Tanam SerempakTanam padi serempak berdasar triangle strategy denganmenggabungkan teknologi mengikuti standar operasional prosedur (SOP), sosial-masyarakat gotong royong, dandukungan kebijakan pemerintah merupakan carapengendalian yang dianjurkan.

 

Tanam padi serempak harus memanfaatkan strategi teknologi(SOP pengendalian wereng coklat, penggerek batang padidan hama penyakit lainnya), strategi sosial (sosiologi)yang membawa masyarakat untuk diberi tanggung jawab,dan strategi kebijakan pemerintah mengenai apa yangdiperlukan masyarakat untuk pengendalian. Tiga strategitersebut dapat memberi landasan yang kokoh bagipengendalian hama penggerek.

Penanaman Varietas TahanPenanaman varietas tahan sebagai salah satu komponenpengendalian hama terpadu (PHT) merupakan salah satuteknik yang murah, mudah diterapkan, dan tidakmencemari lingkungan. Namun sampai saat ini belumada varietas padi yang tahan terhadap penggerek batangpadi, karena belum ditemukan sumber gen ketahananpenggerek batang, baik pada padi maupun kerabat liarnya.

Tidak ditemukannya gen ketahanan padi terhadappenggerek batang bukan berarti tidak ada upaya lain yangbisa dilakukan untuk mengendalikan hama ini. Tanamanpadi pada dasarnya memiliki sumber ketahanan intrinsikyang berasal dari biokimia dan biofisik yangmempengaruhi perilaku atau metabolisme serangga(Kogan 1982). Biokimia dapat berupa senyawa kimiaprimer yang tidak seimbang, bekerja sebagai hormonserangga, dan metabolit sekunder (senyawa sekunder)seperti phenol, steroid, dan terpenoid yang pada kadartertentu tahan terhadap serangga tertentu. Senyawasekunder dapat bersifat racun, baik secara langsung atausetelah dihidrolisis dalam sistem pencernaan serangga.

Biofisik tanaman dapat berupa sifat morfologi yang dapatmenghalangi terjadinya proses makan, peletakan telur,dan pergerakan serangga secara normal (Kogan 1982).Misalnya terdapat rambut-rambut pada permukaan daunyang disebut trichome dan glandular trichome, duri, daunyang licin atau mengilat, dan lapisan lilin.

Manipulasi Parasitoid Pengaturan waktu tanam dapat mengendalikan hamapenggerek. Kehidupan musuh alami penggerek batangpadi putih tidak lepas dari parasit pengatur populasinya,sehingga terjadi biological balance. Oleh karena itu,setiap stadium penggerek mempunyai musuh alami yangberbeda. Kalshoven (1981) melaporkan bahwa parasit teluryang banyak ditemukan di lapangan adalah Telenomus(Phanurus) beneficiens (Zehntn.) (Hym: Scelionidae),yang dapat memarasitisasi kelompok telur rata-rata 50%dan maksimum 96%. Parasit Tetrastichus schoenobiiFerr. (Hym: Eulophidae) mampu memarasitisasi rata-rata15% dan maksimum 44%, dan Trichogramma japonicumAshm. (Hym: Trichogrammatidae) mampu memarasitisasirata-rata 6% dengan maksimum 30%. Kalshoven (1981)juga melaporkan bahwa kelompok telur penggerek batangpadi putih dapat terparasit oleh ketiga parasitoid tersebutsampai 72%, namun tidak dapat menekan populasipenggerek.Pengamatan di lapangan menunjukkan parasitisasikelompok telur berbeda sesuai dengan perkembanganpopulasi penggerek batang padi putih.

Pada MH 1989/90 yang dimulai dari awal Oktober, penggerek batang padiputih generasi ke-1 baru ada pada pertengahan Oktobersampai pertengahan November, kelompok telur yangterparasit sangat rendah, kurang dari 30%. Kemudianparasitisasi terus meningkat sejalan denganmeningkatnya populasi penggerek batang padi putih,bahkan pengamatan pada 8 Maret 1990, parasitisasisudah 82,8% dan pada 12 Maret 1990 mencapai 100%.

Angka parasitisasi ini menunjukkan adanya tekananparasitoid terhadap telur penggerek batang padi putih padasaat tanaman sudah banyak yang rusak berat. Olehkarena itu, kemampuan parasitoid ini secara alami belummemadai, artinya parasitoid terlalu lambat mengikutiperkembangan penggerek batang padi putih. Daripengalaman ini diharapkan dapat ditingkatkankemampuan musuh alami tersebut dengan berbagaiteknik, di antaranya den Penggunaan Lampu PerangkapLampu perangkap merupakan alat penting untukmengetahui populasi hama imigran guna mereduksipopulasi hama dengan menangkap hama dalam jumlahbesar.

 Pada saat ini lampu perangkapmenjadi andalan komunikasi antarnegara di Asia dengandikeluarkannya perangkat lunak Asian Migratory Insectsand Viruses Surveillance System (AMIVS) Asian Foodand Agriculture Cooperation Initiative (AFACI)-Koreadengan negara-negara di Asia termasuk Indonesia. Setiapnegara harus meng-update data lampu perangkap dankeberadaan virus kerdil hampa dan kerdil rumput setiaphari atau paling lambat seminggu sekali, sehingga situasihama dan penyakit virus di Asia (Indonesia, Thailand,Vietnam, Cambodia, Laos, Korea, Filipina, Nepal,Bangladesh) dapat diketahui oleh negara tetangga untukantisipasi bila ada migrasi (Baehaki 2012a).Lampu perangkap dipasang pada ketinggian 150-250cm dari permukaan tanah. Jasa lampu perangkap sangatbesar, sebagai contoh hasil tangkapan wereng coklatdengan lampu 100 watt mencapai 491.922 ekor/malampada 18 Agustus 2010. gan inundasi.

Penggunanan Pestisida

Patokan pengendalian penggerek yang terbaru adalahberdasarkan hama yang tertangkap lampu perangkap. Bilapada lampu perangkap sudah tertangkap ngengatpenggerek, maka harus segera diadakan pengendalian 4hari setelah ngengat tertangkap, baik pada fase vegetatifmaupun generatif.

Sampai saat ini insektisida adalah andalan bagi petanidalam mengendalikan hama penggerek batang padikuning. Penggunaan insektisida secara terus-menerusberdampak negatif terhadap lingkungan, seperti hamamenjadi resisten, resurjensi atau akan terjadi ledakanhama sekunder, terbunuhnya organisme nontarget, danresidu insektisida.

Dalam rangka mengurangi dampak negatifpenggunaan insektisida terhadap pengendalian hamapenggerek batang padi kuning perlu penetapan ambangekonomi untuk menentukan waktu aplikasi insektisidayang tepat sehingga penggunaan insektisida tidakberlebihan. Teknologi terbaru pengendalian hamapenggerek batang padi perlu disesuaikan dengan hargagabah pada saat panen, yaitu segera dilaksanakan 4 harisetelah penerbangan ngengat yang dapat diketahui darihasil tangkapan lampu perangkap. Teknologi terbarupengendalian hama penggerek tidak berdasar kepadaintensitas serangan akibat larva, tetapi berdasar hasiltangkapan ngengatnya.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengendalikan hama ini:

Fase Pratanam

  • Sanitasi lingkungan.
  • Penyabitan tanaman padi serendah mungkin sampai permukaan tanah pada saat panen.
  • Penggenangan petakan dengan air setinggi 10-15 cm pada lahan bekas serangan selama 1 minggu.
  • Pengolahan tanah di percepat.
  • Lakukan penundaan penebaran benih, kurang lebih 10 hari setelah puncak penerbangan ngengat penggerek batang atau setelah pengolahan tanah selesai seluruhnya.

Fase persemaian

  • Lakukan pengelompokan persemaian.
  • Pengamatan secara berkala (mingguan) dan lakukan pengumpulan kelompok telur di persemaian.
  • Jika terlihat penerbangan imago/ngengat penggerek batang pada sore hari, lakukan penangkapan dengan lampu perangkap pada malam harinya (lampu patromak/lampu lain yang dikombinasikan dengan pemasangan bak penampang yang telah di isi oleh minyak/detergen).
  • Aplikasi insektisida karbofuran apabila terjadi gejala serangan penggerek batang yang mengkhawatirkan di persemaian.
  • Musnahkan tanaman yang menujukan gejala sundep.

Fase Vegetatif

Pada fase ini gejala serangan penggerek batang padi biasa disebut sundep, untuk mengatasi gejala sundep, adapun langkah-langkah yang dapat di lakukan sebagai berikut :

  • Tanam serempak meliputi satu hamparan.
  • Musnahkan tanaman yang menunjukan gejala sundep.
  • Penangkapan ngengat dengan lampu perangkap jika masih terlihan ada penerbangan ngengat pegerek batang.
  • Aplikasi insektisida jika serangan sundep telah melampaui ambang ekonomi/pengendalian (10%).
  • Lakukan pengendalian korektif dengan menggunakan insektisida efektif yang di ijinkan secara spot treatment/hanya ditempat serangan.

Fase Generatif

Pada fase Generatif gejala serangan biasa disebut beluk, untuk mengatasi gejala beluk, adapun langkah-langkah sebagai berikut:

  • Lakukan pecabutan/pemusnahan tanaman yang menujukan gejala beluk, di harapkan dapat menekan intensitas serangan dan populasi larva yang akan menjadi ngengat.

Pemanfaatan musuh alami

Beberapa parasitoid telur diketahui ditemukan dilapangan di antaranya:

  • Tertrastichus schoenobii
  • Telenomus rowani
  • Trichogramma japonicum

·       Penggunaan Pestisida (Insektisida)

·       Langkah pertama sebelum aplikasi pestisida adalah pengamatan petakan/lapangan, jika di temukan intensitas serangan/poulasi penggerek batang padi telah mencapai ambang pengendalian, biasanya menggunakan pestisida yang memiliki cara kerja sistemik.

·       Penggunaan insektisida bisa menggunakan bahan aktif karbofuran, bensultap, bisultap, karbosulfan, dimehipo, amitraz atau fipronil.