Cabai dan Ancaman Penyakit Tanaman Cabai merupakan komoditas hortikultura unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan menjadi kebutuhan pokok di hampir setiap dapur rumah tangga. Permintaan pasar yang stabil menjadikan budidaya cabai sebagai peluang usaha yang menjanjikan bagi petani. Namun, di balik potensinya yang besar, cabai juga termasuk tanaman yang rentan terhadap berbagai jenis penyakit, terutama di musim hujan atau saat kelembapan tinggi. Penyakit pada tanaman cabai dapat menurunkan produktivitas secara drastis, bahkan menyebabkan gagal panen jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, pemahaman mengenai jenis-jenis penyakit, gejala awal, serta cara pengendalian yang tepat—baik secara alami maupun kimiawi—menjadi bekal penting dalam keberhasilan budidaya cabai. Penyakit-Penyakit Utama pada Tanaman Cabai Berikut ini beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman cabai: Layu Fusarium Layu Bakteri Antraknosa (Patek) Busuk Buah Basah Virus Kerdil...
Postingan
Menampilkan postingan dari 2025
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Farmer Field Day (FFD): Belajar dari Lahan Petani, Menumbuhkan Inovasi Bersama Apa Itu Farmer Field Day (FFD)? FFD Desa Menggoro, Tembarak, Temanggung Farmer Field Day (FFD) adalah kegiatan temu lapang atau hari kunjungan petani yang dilaksanakan di lokasi pertanaman milik petani atau demplot penyuluhan. Dalam kegiatan ini, petani, penyuluh, peneliti, dan stakeholder lainnya berkumpul untuk melihat langsung hasil dari suatu teknologi, inovasi pertanian, atau praktik budidaya tertentu yang telah diterapkan. FFD bertujuan sebagai sarana diseminasi teknologi pertanian secara praktis , meningkatkan adopsi inovasi oleh petani, dan membangun jejaring antar pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian. Tujuan Pelaksanaan FFD FFD Desa Campur Salam, Parakan, Temanggung Mendemonstrasikan teknologi tepat guna yang telah diterapkan di lapangan. Menumbuhkan kepercayaan petani lain terhadap teknologi atau varietas baru melalui bukti nyata di lapangan. Memberikan ruang dialog lan...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Cabai dan Tantangan Budidayanya Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang paling banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Rasanya yang pedas dan khas menjadikannya bahan pokok dalam berbagai masakan nusantara. Nilai ekonominya tinggi, terutama pada musim-musim tertentu ketika harga melonjak tajam. Namun, dibalik peluang keuntungan tersebut, budidaya cabai menyimpan tantangan besar, salah satunya adalah serangan hama. Hama menjadi momok serius dalam pertanian cabai. Serangan yang tidak terdeteksi atau tidak dikendalikan dengan tepat dapat menyebabkan kerugian signifikan, mulai dari penurunan kualitas buah hingga gagal panen. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk mengenali jenis-jenis hama yang biasa menyerang cabai, memahami gejalanya, serta mengetahui cara pengendaliannya. Jenis-Jenis Hama Utama pada Tanaman Cabai Thrips (Thrips parvispinus) Lalat Buah (Bactrocera spp.) Ulat Grayak (Spodoptera litura) Kutu Daun (Aphids) Pengenalan dan Pengen...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ketahanan Pangan dari Rumah: Menanam Harapan di Pekarangan Sendiri Di tengah ketidakpastian harga bahan pokok, ancaman perubahan iklim, dan tantangan ekonomi yang makin kompleks, kita mungkin bertanya: Apa yang bisa saya lakukan dari rumah untuk menjamin ketersediaan pangan keluarga? Jawabannya ternyata sederhana namun berdampak besar : Mulailah dari pekarangan rumah. Ketahanan Pangan Tak Harus Besar, Asal Dimulai Seringkali, orang menganggap ketahanan pangan adalah urusan pemerintah atau petani skala besar. Padahal, ketahanan pangan dimulai dari unit terkecil: rumah tangga. Setiap keluarga punya peluang untuk menciptakan kemandirian pangan—tidak harus sempurna, tetapi cukup untuk menopang kebutuhan harian, bahkan menciptakan peluang ekonomi. Dari Halaman ke Piring: Apa yang Bisa Kita Produksi di Rumah? 1. Menanam Sayuran dan Bumbu Sayur harian: bayam, kangkung, pakcoy, daun kelor, selada Bumbu dapur: cabai, tomat, jahe, kunyit, sereh Tanaman regrow: daun ba...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Sekolah Lapang: Strategi Efektif Meningkatkan Kapasitas Petani di Era Modern Apa Itu Sekolah Lapang? Sekolah Lapang (SL) adalah metode pembelajaran nonformal bagi petani yang dilakukan langsung di lahan pertanian melalui pendekatan partisipatif. Petani belajar sambil praktik, melakukan pengamatan, diskusi kelompok, dan membuat keputusan berdasarkan hasil pengamatan tersebut. Metode ini berlandaskan prinsip “petani sebagai subjek”, bukan objek pelatihan, sehingga hasil belajarnya lebih aplikatif, kontekstual, dan berkelanjutan. Dasar Hukum Sekolah Lapang UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan: Pasal 17 ayat (1): "Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan melalui pendidikan nonformal dan informal yang dapat dilaksanakan dalam bentuk Sekolah Lapang, demplot, atau metode lain yang sesuai." Permentan No. 47/Permentan/OT.140/10/2016 tentang Pedoman Pengembangan Penyuluhan Pertanian: Pasal 5 huruf c: "Metode penyulu...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Legalitas Kelompok Tani dan Waktu Pertemuan yang Bermakna Dalam membangun pertanian yang tangguh dan berkelanjutan, kelompok tani memegang peranan penting sebagai wadah pembelajaran, penyebaran teknologi, dan pengelolaan program. Namun, agar bisa terlibat dalam program-program strategis, kelompok perlu diakui secara hukum melalui Surat Keterangan Terdaftar (SKT) . Meski demikian, perlu digarisbawahi bahwa legalitas bukanlah satu-satunya tujuan , melainkan pintu awal untuk membentuk kelompok yang hidup, aktif, dan berdaya. ✅ Mengapa SKT Penting bagi Kelompok Tani? SKT adalah pengakuan formal bahwa suatu kelompok telah memenuhi syarat administratif dan fungsional sebagai kelembagaan petani. Tanpa SKT, kelompok sulit mengakses berbagai bentuk dukungan pemerintah dan kemitraan lainnya. Dasar Hukum: Permentan No. 82/Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pembinaan Kelompok Tani dan Gapoktan Permentan No. 18 Tahun 2018 tentang Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan ...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Mewaspadai Nematoda pada Tanaman Kopi: Ancaman Mikro yang Berdampak Besar Kopi adalah komoditas unggulan Indonesia yang memerlukan perhatian serius dalam budidayanya. Namun, di balik keberhasilan panen, terdapat musuh tersembunyi yang kerap tidak disadari: nematoda parasit tanah . Serangan nematoda dapat menghambat pertumbuhan tanaman, menurunkan kualitas buah, bahkan menyebabkan kegagalan panen. Apa Itu Nematoda Parasit? Nematoda adalah cacing mikroskopis yang hidup di tanah. Beberapa jenis bersifat parasit bagi tanaman, menyerang akar dan mengganggu penyerapan air serta unsur hara. Dua jenis utama yang sering ditemukan menyerang kopi di Indonesia adalah: Meloidogyne spp. (nematoda puru akar): menyebabkan pembengkakan (gall) pada akar. Pratylenchus spp. (nematoda lesi akar): membuat jaringan akar rusak dan membusuk. Bagaimana Nematoda Menyerang Tanaman Kopi? Nematoda masuk ke dalam akar melalui celah atau luka kecil. Di dalam akar, mereka berkembang biak dan me...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Nematoda pada Tanaman Kopi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya Nematoda parasit merupakan salah satu musuh tersembunyi tanaman kopi yang kerap luput dari perhatian petani. Padahal, organisme mikroskopis ini bisa merusak akar dan menurunkan produktivitas secara drastis. Penyebab Nematoda parasit seperti Meloidogyne spp. (nematoda puru akar) dan Pratylenchus spp. (nematoda lesi akar) menyerang sistem perakaran kopi. Mereka masuk melalui luka kecil di akar, kemudian berkembang biak di dalam jaringan tanaman. Gejala Serangan Pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil Daun menguning dan mudah rontok Akar membengkak (gall/puru) atau rusak dan membusuk Penurunan hasil panen secara signifikan Tanaman mudah layu saat kekeringan meski penyiraman cukup Cara Mengatasi Sanitasi Lahan: Singkirkan sisa tanaman lama dan gulma yang berpotensi jadi inang nematoda. Rotasi Tanaman: Tanam jenis tanaman non-inang seperti jagung atau serealia selama 1–2 musim. Sola...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Rumah Nyaman untuk Burung Hantu: Solusi Alami Pengendali Tikus di Lahan Pertanian Di malam hari yang sunyi, suara lengking khas burung hantu sering kita dengar tanpa kita sadari peran penting mereka. Di balik sayapnya yang senyap dan matanya yang tajam, burung hantu menyimpan potensi besar sebagai pasukan alami pengendali hama , terutama tikus di lahan pertanian. Namun, bagaimana agar burung hantu betah tinggal di sekitar lahan kita? salah satunya adalah dengan membuatkan rumah. Mengapa Harus Burung Hantu? Di banyak daerah pertanian, serangan tikus menjadi momok yang terus berulang. Tikus bisa merusak tanaman, menyebarkan penyakit, dan menyebabkan kerugian besar. Tapi, alih-alih menggunakan racun yang berdampak luas pada lingkungan, burung hantu menawarkan solusi ramah alam . Satu ekor burung hantu (Tyto alba) bisa memangsa 5–10 ekor tikus setiap malam . Bayangkan jika ada satu keluarga burung hantu di setiap hektar sawah—kerugian akibat tikus bisa ditekan secara signifikan tan...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
PGPR: Si Bakteri Baik Penolong Tanaman Pernah dengar istilah PGPR ? Bukan nama obat atau judul film, lho! PGPR adalah singkatan dari Plant Growth Promoting Rhizobacteria , yaitu bakteri baik yang hidup di sekitar akar tanaman dan punya banyak manfaat luar biasa. Bisa dibilang, PGPR ini seperti teman setia tanaman yang selalu siap membantu. 🌱 Apa Itu PGPR? PGPR adalah kelompok bakteri yang bersahabat dengan akar tanaman. Mereka tinggal di zona akar (rhizosfer), dan bukannya merugikan, mereka justru membantu tanaman tumbuh lebih sehat dan kuat . Jenis bakteri PGPR yang sering digunakan antara lain: Pseudomonas sp. Bacillus sp. Azospirillum sp. Azotobacter sp. 🌾 Manfaat PGPR untuk Tanaman Kenapa PGPR makin populer, terutama di pertanian ramah lingkungan? Ini dia manfaatnya: Merangsang Pertumbuhan Tanaman PGPR menghasilkan hormon seperti auksin, giberelin, dan sitokinin yang mendorong pertumbuhan akar dan tunas. Meningkatkan Serapan Nutrisi Bakteri ini membantu tana...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Budidaya Belut Skala Rumah Tangga: Usaha Menjanjikan dari Pekarangan Siapa bilang butuh lahan luas untuk mulai usaha budidaya? Faktanya, di balik pekarangan rumah pun bisa tumbuh peluang besar—salah satunya lewat budidaya belut . Belut bukan hanya dikenal sebagai bahan makanan lezat dan bergizi tinggi, tapi juga sebagai salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis. Kini, budidaya belut bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, hemat modal, namun tetap menjanjikan keuntungan. Ingin tahu caranya? Budidaya Belut dari Rumah, Siapa Takut? Bayangkan: hanya dengan menggunakan ember bekas, drum plastik, atau kolam terpal ukuran mini, Anda sudah bisa memulai langkah awal sebagai pembudidaya. Cocok untuk ibu rumah tangga, pemuda tani, bahkan pegawai yang ingin punya usaha sampingan. Berikut adalah panduan singkatnya: 1. Persiapan Kolam yang Sederhana tapi Efektif Anda bisa menggunakan ember, tong, atau kolam terpal. Yang penting, kolam tersebut bersih, kuat, dan mampu me...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
🌿 Lindungi Alpukat Anda dari Serangan Hama dan Penyakit! "Alkiman" Pringsurat Kenali Gejala – Tahu Solusi – Panen Maksimal Tanaman alpukat dikenal tangguh, tapi bukan berarti kebal dari serangan. Jika tidak dirawat secara rutin, tanaman ini bisa jadi mangsa empuk berbagai hama dan penyakit yang menurunkan hasil panen. Yuk, kenali satu per satu "musuh dalam selimut" alpukat dan cara mengatasinya! 🐛 Hama Pengganggu: Kecil tapi menimbulkan kerusakan yang besar 1. Ulat Kipat & Kupu-Kupu Gajah 📌 Gejala: Daun berlubang atau habis tak bersisa. Ada kepompong bergelantungan atau ulat bersembunyi di sela daun. ✅ Solusi: Semprot insektisida (monokrotofos/sipermetrin), atau gunakan larutan bawang putih + minyak goreng selama 3 hari berturut-turut. 2. Tungau Merah 📌 Gejala: Bintik kuning di daun, mengering dan rontok. Ada jaring halus di bawah daun. ✅ Solusi: Semprotkan ekstrak ketumbar (200 biji dalam 2 liter air) di pagi hari. 3. Kutu Daun & Kutu Do...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
🌶️ SEKOLAH LAPANG: PEMBUATAN PUPUK NPK ORGANIK Langkah Nyata Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Selopampang, 24 Juni 2025 Sebagai bentuk komitmen untuk membangun ketahanan pangan lokal dari akar rumput, BPP Kecamatan Selopampang mengadakan kegiatan Sekolah Lapang Komoditas Cabai yang disertai edukasi praktik pembuatan pupuk NPK organik . Kegiatan ini melibatkan puluhan peserta yang sebagian besar merupakan petani dari berbagai desa di Kecamatan Selopampang, seperti Desa Jetis, Tanggulanom, Plumbon, Salamrejo dan lainnya. Kehadiran generasi muda pada kegiatan ini menjadi sinyal positif bahwa masa depan pertanian organik dan regenerasi petani sedang berjalan di Temanggung. Teori dari Praktisi Lapang Sesi pembelajaran dimulai dengan teori mengenai pupuk organik dan konsep pertanian berkelanjutan. Pemateri utama, Pak Juwandi dari Kelompok Tani Budi Santoso , Desa Tleter – Kaloran, menyampaikan proses pembuatan ...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Langkah Bersama Peternak: Dari Kegiatan ke Kolaborasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Selopampang kembali menjadi ruang pertemuan penuh semangat pada 19 Juni 2025. Dalam kegiatan bertajuk "Temu Usaha Peternak: Breeding Domba" , puluhan peternak dari berbagai usia dan latar belakang hadir untuk belajar bersama, berbagi pengalaman, dan membangun jaringan yang lebih luas. Kegiatan ini menghadirkan narasumber lapangan yang berpengalaman, Bapak Kristiadi dari Sedulur Taruna Tani Tretep (ST3) Kecamatan Tretep, yang menyampaikan materi tentang teknik breeding domba secara efisien dan berkelanjutan. Pemaparan materi dilakukan secara dialogis dan aplikatif, mendorong peserta untuk aktif bertanya dan bertukar pengalaman. Selain fokus pada aspek teknis peternakan, narasumber juga menekankan pentingnya penguatan kelembagaan petani dan strategi pemasaran hasil ternak . Dalam sesi diskusi, dijelaskan bahwa keberhasilan usaha tidak hanya ditentukan oleh produksi, tetapi ...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pengendalian Hama Tikus di Sawah Campursalam, Sinergi Petani, Penyuluh, dan POPT dalam Sekolah Lapang 📍 Desa Campursalam, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), khususnya hama tikus, kembali menjadi fokus utama dalam kegiatan pertanian di Desa Campursalam. Kali ini, kegiatan dilakukan di lahan sawah milik Bapak Ilhari , anggota Kelompok Tani Adil 2 , yang sekaligus menjadi lokasi demplot Sekolah Lapang (SL) komoditas padi binaan BPP Kecamatan Parakan. Luas lahan mencapai 0,3 hektar dan menjadi salah satu titik pembelajaran langsung bagi petani sekitar. Serangan hama tikus mulai terlihat dari bekas gigitan pada batang tanaman serta lubang aktif di pematang. Dampaknya sangat meresahkan, mengingat tanaman berada pada fase pertumbuhan penting yang menentukan hasil panen. Oleh karena itu, dilakukan gerakan pengendalian tikus secara terpadu yang melibatkan keleompok tani, Penyuluh Pertanian Lapangan BPP Parakan, KJF, Bidang ...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Dari Biji Jadi Inspirasi: Sekolah Lapang Bawang Merah Kledung Kecamatan Kledung, Temanggung, pagi itu tampak seperti biasa—berudara sejuk, berlatar Gunung Sindoro, dan penuh geliat petani yang bersiap ke ladang. Namun ada yang berbeda di Desa Kalirejo. Di sebuah lahan sederhana, para peserta Sekolah Lapang Tematik komoditas bawang merah berkumpul bukan hanya untuk mendengar teori, tapi untuk menyaksikan dan mempraktikkan bibit bawang dari biji—sebuah metode yang mulai menarik perhatian. Petani Lokal Jadi Guru, Ilmu Tumbuh dari Tanah Sendiri Tak perlu mendatangkan ahli dari luar daerah. Hari itu, Pak Taufik, petani senior dari Desa Canggal, berdiri di depan peserta, menjelaskan langkah-langkah pembibitan bawang merah dari biji (true shallot seed). Dengan cara bertutur yang sederhana namun penuh pengalaman, ia menunjukkan bagaimana cara menyemai, merawat, dan memindahkan bibit dengan efisien. “Dulu saya juga ragu, tapi setelah mencoba beberapa musim, hasilnya bagus dan biayanya jau...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kopi, Gunting, dan Semangat: Cerita Sekolah Lapang di Kecamatan Wonoboyo Di lereng pegunungan yang memeluk Kabupaten Temanggung—antara Gunung Prau, Sumbing dan Sindoro—terbentang Kecamatan Wonoboyo yang dikenal sebagai salah satu sentra kopi. Pagi itu, suasana berbeda terasa di kebun kopi milik warga. Sekelompok petani berkumpul, bukan untuk panen atau jual hasil, melainkan belajar bersama dalam Sekolah Lapang Tematik. Materinya sangat membumi: pemangkasan kopi dan taksasi hasil panen. Namun semangat yang menyelimuti kegiatan ini luar biasa: ringan, akrab, tapi sarat ilmu. Pemangkasan: Seni Menjaga Energi Pohon Dipandu oleh penyuluh pertanian dan praktisi lokal, peserta diajak memahami pentingnya pemangkasan—bukan sekadar memangkas dahan, tetapi memberi arah pada pertumbuhan. “Pemangkasan itu seperti mendidik anak. Harus tahu mana yang harus dibuang, mana yang dijaga. Supaya pohonnya nggak liar, buahnya juga nggak mengecewakan,” — Mbah Rajiman , petani dan pemerhati k...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Belajar Langsung di Lahan: Semangat Petani Muda Tembarak Menghadapi Hama Tanpa Drama Mentari belum terlalu tinggi ketika sekelompok petani di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, sudah berkumpul di lahan demplot bawang merah. Hari itu, suasana berbeda terasa—bukan sekadar rutinitas bertani, tapi sesi belajar lapangan yang penuh semangat dalam rangkaian Sekolah Lapang Tematik. Pengamatan didampingi oleh penyuluh Didampingi penyuluh pertanian dan petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), para peserta—banyak di antaranya petani milenial—belajar mengenali hama dan penyakit tanaman secara langsung dari lapangan. Pengamatan Langsung, Ilmu yang Mengakar Dengan buku dan alat tulis di tangan, para peserta menyusuri petak-petak tanaman bawang. Mereka mencermati daun-daun yang berlubang, bercak aneh di batang, hingga serangga-serangga kecil yang bersembunyi di balik tanaman. Petugas POPT menjelaskan satu per satu jenis hama dan cara pengendaliannya. “Ini bukan cuma bela...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Perhiptani Temanggung Siap Mendampingi Masyarakat Membangun Pertanian yang Lebih Baik Pertanian adalah napas kehidupan bagi masyarakat Temanggung. Di balik hamparan sawah dan kebun yang hijau, terdapat kerja keras para petani dan peran pendampingan yang tak tergantikan dari para penyuluh. Di sinilah Perhiptani Temanggung hadir: sebagai mitra strategis, penguat peran penyuluh, dan sahabat petani di setiap musim tanam. Menjadi Jembatan Pengetahuan dan Aksi Lapangan Perhiptani (Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia) Temanggung merupakan wadah berhimpunnya para penyuluh pertanian yang berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas, memperkuat jaringan, serta mendorong penyuluhan yang efektif dan berdampak nyata. Melalui kegiatan pembinaan, pendampingan kelompok tani, sekolah lapang tematik, dan kolaborasi lintas sektor, Perhiptani berupaya menghadirkan penyuluhan yang tidak hanya informatif, tetapi juga inspiratif dan aplikatif. Tujuannya satu: petani maju, produksi meningkat, dan kes...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Menanam Harapan, Memanen Masa Depan: Upaya Menghidupkan Kembali Kejayaan Kelengkeng Temanggung Kabupaten Temanggung memiliki sejarah panjang sebagai daerah penghasil kelengkeng unggulan di Jawa Tengah. Dengan rasa manis, daging tebal, dan daya adaptasi tanaman yang baik, kelengkeng pernah berjaya dan menjadi kebanggaan petani. Namun, kejayaan itu sempat meredup. Minat petani menurun, dan perhatian terhadap komoditas ini mulai beralih ke tanaman lain. Tapi beberapa tahun terakhir, kelengkeng kembali menarik perhatian—khususnya varietas unggul seperti kelengkeng kristal yang terbukti adaptif dan menguntungkan secara ekonomi. Melihat potensi ini, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung bersama Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Pringsurat menyelenggarakan Sekolah Lapang Tematik Komoditas Kelengkeng sebagai bentuk dukungan nyata untuk menghidupkan kembali kejayaan kelengkeng, dengan pendekatan berbasis pengetahuan dan pendampingan intensif. Pertemua...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Sekolah Lapang Tematik di Temanggung: Sinergi Penyuluh dan Petani Menuju Kemandirian Pangan Mengapa Sekolah Lapang Tematik Penting? Sekolah Lapang Tematik bertujuan memberikan pengalaman belajar langsung di lahan pertanian. Petani tidak hanya diberi teori, melainkan diajak: Mengamati kondisi lapangan Mengidentifikasi masalah tanaman Mencari solusi berbasis teknologi tepat guna Melakukan evaluasi hasil untuk peningkatan produktivitas Dengan metode belajar sambil praktik, petani menjadi lebih percaya diri dalam mengelola usaha taninya secara mandiri dan berkelanjutan. Komoditas Unggulan, Lokasi Strategis SLT ini difokuskan pada komoditas unggulan yang menjadi kekuatan wilayah masing-masing kecamatan: Kopi: Bejen, Gemawang, Kandangan, Kranggan, Wonoboyo, Jumo, Tretep Bawang Merah: Kledung, Tembarak, Ngadirejo, Kedu, Tlogomulyo Cabai: Selopampang, Bansari, Kaloran, Bulu Padi: Temanggung, Parakan Kelengkeng: Pringsurat Setiap loka...